Senin, 15 Agustus 2011

KOPLING HIDROLIK


SebeluM kita masuk ke kopling hidrolis,Apa itu kopling?????
Kopling/clutch  terletak di antara engine dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

Dan apakah Syarat-syarat kopling itu?
  Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut.
  Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
  Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.

Nah denagan ini kita tahu, Kopling/clutch HIDROLIS Adalah  Gerakan pedal kopling  dirubah menjadi tenaga hidraulis  oleh master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release cylinder.

Komponen-komponen  kopling hidrolis yang paling utama ada 3, Yaitu


  1. Pump impeller. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida.
  2. Turbin runner. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan pump impeller.
  3. Stator. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.
Dan begini cara kerjanya:
    1. Pedal Kopling Hidrolis


Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan system pemindah tenaga.
Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma. Di bawah ini merupakan kontruksi dari pedal kopling hidrolis.




    1. Master Silinder Kopling Hidrolis


Penampung minyak hidrolisnya (Reservoir) dalam master kopling hidrolis terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling. Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup check kotor atau macet.
Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check (check valve). Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam system operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanakan, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ke tuas pembebas kopling melalui push rod. Di bawah ini merupakan kontruksi dari master silinder kopling hidrolis.


    1. Silinder Kopling Hidrolis


Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding (bleeder plug) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu kerjanya. Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari system hidrolis.
Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling. Di bawah ini merupakan kontruksi dari silinder kopling hidrolis
.


Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus, Truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi dengan Boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator. Di bawah ini merupakan kontruksi dari boster kopling hidrolis.
Untuk membandingkan antara sistem yang pakai boster dengan sistem yang tidak menggunakan boster dapat dilihat pada gambar berikut ini. Keduanya menggunakan system hidrolis, yang menggunakan boster, unit boster dipasang pada silinder slave.
Dan Apakah komonen-komponen kopling hidrolis secara mekanik itu???

   
Keterangan :
  1. Clutch pedal: Berfungsi untuk meningkatkan momen gaya injak pengemudi sehingga memperingan tenaga yang harus dikeluarkan dan meneruskan gerakan injakan kaki pengemudi ke master cylinder
  2. Master Cylinder: Berfungsi mengubah gaya tekan mekanik menjadi gaya tekan hidrolik dan meneruskan gaya dari pedal kopling ke release cylinder.
  3. Flexible hose:Berfungsi untuk meneruskan/sebagai jalan cairan fluida dari master cylinder menuju release cylinder.
  4. Release cylinder: Berfungsi untuk mengubah gaya tekan hidrolik menjadi gaya tekan mekanik untuk mendorong release fork.
  5. Release fork:B erfungsi untuk meneruskan gaya dorong atau tarik dari pedal.
  6. Clutch cover/tutup kopling: untuk memindahkan atau mengontrol panas yang berlebihan.
     

DAn ini cara kerja secara mekanisnya:

Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal. Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas.
Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah pedal kopling, kabel kopling, batang ulir pada ujung kabel, pegas pengendali pedal kopling. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas. Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan kopling.

 
Apa sajakah gangguan-gangguannya?????

1.      Ketika koplinh dilepas timbul getaran pada mobil.
Penyebab kemungkinan:
·         Corse Darmer lemah
·         Flywheel tidak rata
·         Plat penekan tidak rata
·         Dudukan flywheel agak kendor
2.      Sewakyu pedal kopling ditekan timbul suara.
Penyebab kemungkinan:
·         Relies bearing kocak
·         Pilot bearing kocak
·         Relies lever tidak rata
3.      Kopling tidak dapat memutus dengan baik.
            Penyebab kemungkinan:
·         Pedal tidak mempunyai jarak bebas yang terlalu besar
·         Pegas terlali kuat
·         Ujung pegas diafragma sudah aus
4.      Kopling terjadi slip.
Penyebab kemungkinan:

·         Pedal mempunyai gerak bebas tidak cukup
·         Pedal lemah
·         Kapas kopling sudah aus

5. Pada mekanisme kopling penggerak hidrolik,ketika pedal ditekan pedal terasa berdenyut.
Penyebab kemungkinan:
·         Ada udara pada pada system hidrolik
·         Relies bearing kocak
·         Flywheel tidak rata
·         Plat penekan tidak rata
6.      Kerja pedal kopling pada sistim penggerak mekanis tidak lancer.
Penyebab kemungkinan.
·        Dudukan pada pedal
·        Kabel kawat kotor/berkarat
7.      Kerja pedal kopling dilepas timbul ketukan.
Penyebab kemungkinan:
·         Courser darmernya lemah/tidak fungsi



4 komentar:

  1. bagaimana caranya jika angin pada pembuang angin sudah dikeluarkan namun masih saja tidak berfungsi hidroliknya?

    BalasHapus
  2. .min q punya mbil kbtulan bru bli blm lama ini q mw tnya min tuh pedal koplingnya lbih tinggi dr pedal rem dan gas cara setelnya gmn y min mobilku daewoo espire th96 mohon pencerahanya min thx..

    BalasHapus